27/04/2011

Contoh Analisis Fakta, Konsep, Generalisasi, dan Teori Dalam Pend. IPS

1. FAKTA

Tema : Perilaku Tidak Disiplin di Jalan
Judul : Sumber Kemacetan Jakarta Versi Kapolda Metro

Sumber Kemacetan Jakarta Versi Kapolda Metro
M Budi Santosa – Okezone. Rabu, 8 Desember 2010 19:09 WIB

JAKARTA - Jakarta identik dengan Jakarta. Selain volume kendaraan yang memang sangat banyak, sejumlah faktor juga menjadi biang kemacetan itu. Apa saja itu?

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman pun mengungkapkan secara terperinci beberapa hal yang menjadi penyebab kemacetan itu.

"Yang pertama tidak optimalnya transortasi massal bus Transjakarta. Kenapa? Karena busway tidak menyentuh daerah pemukiman. Warga Depok, Bekasi, Bogor, dan lainnya masih harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan bus Transjakarta," kata Sutarman saat melakukan kunjungan ke redaksi MNC Group di MNC Tower, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (8/12/2010).

Lantas apa lagi? Kedua, soal perparkiran. "Kita akan lakukan penertiban soal perparkiran ini. Misalnya di Glodok sekarangs sudah mulai mencair. Atau kita carikan lahan parkir untuk daerah bisnis. Jalan yang memiliki tiga lanjur juga dilarang untuk parkir," tandasnya.

Masalah ketiga adalah pedagang kaki lima. Keempat, pengguna motor. "Kalau kita lihat jumlahnya kan banyak sekali. Kadang kalau hujan mereka suka berteduh di bawah flyover. Solusinya ya kita coba kasih mereka jas hujan," ujarnya.

Lantas kelima yang cukup kompleks adalah masalah banjir di ibukota. "Kalau ini memang rumit ya. Kalau jalanan tergenang air, mau tidak mau kan mesti nungguin airnya surut," tandasnya.

Meski demikian, lanjut Kapolda, kepolisian akan terus bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk mencarikan solusi dalam mengatasi kemacaten itu, termasuk usulan kepada Pemprov agar memperbaiki infrastruktur yang ada. (mbs)

http://news.okezone.com/read/2010/12/08/338/401404/sumber-kemacetan-jakarta-versi-kapolda-metro

2. KONSEP
• Transportasi
• Kepadatan Penduduk
• Kemacetan lalu lintas di jalan
• Peraturan lalu lintas

3. GENERALISASI
Kepadatan penduduk menyebabkan jumlah transportasi bertambah
• Semakin bertambah jumlah penduduk semakin besar pula kebutuhan transportasi
• Kemacetan disebabkan oleh banyaknya jumlah pengguna kendaraan dan pelanggaran aturan lalu lintas oleh pengemudi

4. TEORI

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, sedangkan disiplin adalah tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb); ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dsb); bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu; menurut KBBI.
Jadi perilaku tidak disiplin adalah reaksi individu yang melanggar terhadap suatu tata tertib, dan peraturan yang berlaku baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kemacetan lalu lintas terjadi bila ditinjau dari tingkat pelayanan jalan yaitu pada kondisi lalulintas mulai tidak stabil, kecepatan operasi menurun relative cepat akibat hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Pada kondisi ini nisbah volume-kapasitas lebih besar atau sama dengan 0,80 V C > 0,80, jika tingkat pelayanan sudah mencapai E aliran lalu lintas menjadi tidak stabil sehingga terjadilah tundaan berat yang disebut dengan kemacetan lalu lintas (menurut Nahdalina,1998:105).
Kemacetan mulai terjadi jika arus lalu lintas mendekati besaran kapasitas jalan. Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total terjadi apabila kendaraan harus berhenti atau bergerak sangat lambat (menurut Tamin,2000:99).
Lalu lintas tergantung kepada kapasitas jalan, banyaknya lalu lintas yang ingin bergerak tetapi kalau kapasitas jalan tidak bisa menampung maka lalu lintas yang ada akan terhambat dan akan mengalir sesuai dengan kapasitas jaringan jalan maksimum (menurut Sinulingga,1999:70).
Definisi jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan).
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi,badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.
Segmen jalan kota adalah jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Jalan di atau pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000 selalu digolongkan dalam kelompok ini, jalan didaerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 juga dikelompokkan dalam golongan ini jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus (menurut MKJI,1997:5-3).
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik pada jalan persatuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend), smp/jam (Qsmp) atau
LHRT (Lalulintas Harian Rata rata Tahunan ) (MKJI, 1997:1-7).
Pengertian transportasi menurut Morlok (1981) adalah memindahkan atau mengangkut dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut Bowersox (1981), definisi transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan produk yang digerakkan atau dipindahkan ke lokasi yang dibutuhkan atau diinginkan. Steenbrink mendefinisikan sebagai perpindahan orang atau barang menggunakan kendaraan atau lainnya, tempat-tempat yang dipisahkan secara geografis.
Sementara menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu system yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem kontrol yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ketempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktifitas manusia.

Sumber :
Setijadji Aries. 2006. Tesis Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang. UNDIP Semarang
Sumadi. 2006. Tesis Kemacetan Lalulintas Pada Ruas Jalan Veteran Kota Brebes. UNDIP Semarang

No comments:

Post a Comment