BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka paradigma pendidikan juga mengalami pergeseran, khususnya mengenai eksistensi guru di dalam interaksi belajar mengajar. Pada masa awal di mana penerbitan, media masa dan teknologi belum berkembang, kedudukan guru sangat vital, karena belum banyak informasi atau sumber belajar lain yang dapat dimanfaatkan oleh siswa. Guru menjadi satu-satunya sumber informasi/ilmu.
Dewasa ini dengan perkembangan media cetak, media elektronik serta teknologi informasi dan komunikasi sumber belajar atau sumber informasi tersedia sangat melimpah. Setiap peserta didik dapat mengakses berbagai informasi yang terkait dengan materi pembelajaran di sekolah dari berbnagai media yang ada dengan sangat mudah. Posisi guru pun tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar.
Dalam posisi demikian, maka guru harus mampu memerankan diri sebagai fasilitator bagi siswa, khususnya dalam pemanfaatan berbagai sumber belajar baik yang tersedia di sekolah maupun di luar sekolah. Guru harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas, mengenal teknologi, dan kreatif memanfaatkan situasi lingkuangan alam maupun sosial untuk dijadikan sebagai sumber belajar, disamping bahan-bahan pustaka.
Pengawas sebagai Pembina guru tentu harus lebih mumpuni dalam hal ini, baik dari segi filosofi, konsep maupun aplikasi. Oleh karena itu materi ini sengaja dirancang untuk menjelaskan bagaimana kemampuan media dalam pembelajaran siswa.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja kemampuan sumber dan media pembelajaran?
b. Hambatan komunikasi apa dalam pembelajaran ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui kemampuan media dalam pembelajaran.
b. Mengetahui hambatan komunikasi dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kemampuan Media Pembelajaran
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut.
Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya,serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Kelompok Media Media Kelebihan
Media grafis, bahan cetak, dan gambar diam 1. media grafis
2. Bahan cetak
3. Gambar diam • Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
• Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian
• Pembuatannya mudah dan harganya murah
Dapat menyajikan pesab atau informasi dalam jumlah yang banyak
Pesan dapat dipelajari oleh siswa
Dapat dipelajari kapan saja dan dimanasaja
Revisi mudah dilakukan
• Lebih konkret
• Menunjukkan perbandingan yang tepat dari obyek yang sebenarnya
• Pembuatannya mudah, harganya murah
Media proyeksi diam 1. Media OHP
2. Opaque Projecto
3. Media slide
4. Filmstrip Dapat menyajikan pesan disemua ukuran ruang kelas
Menarik
Tatap muka dengan siswa selalu terjaga
Tidak memerlukan operator secara khusus
Dapat menyajikan pesan banyak dalam waktu singkat
Bisa digunakan berulang-ulang
Hampir sama dengan kelebihan OHP
Menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat dan dapat dipadukan dengan unsur suara
Merangsang minat dan perhatian siswa dengan gambar yang konkret
Mudah direvisi dan mudah disimpan
Mudah penggandannya
Media audio 1. Radio
2. Media alat perkam pita magnetik Memiliki variasi program yang cukup banyak
Sifatnya mobile
Baik untuk mengembangkan imajinasi
Dapat lebih memusatkan terhadap kata
Jangkauannya sangat luas
Pita perekam dapat diputar berulang-ulang
Rekaman dapat dihapus dan digunkan kembali
Mengembangkan daya imajinasi siswa
Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa
Penggandaan progamnya sangat mudah
Media audio visual diam 1. Sound slide Media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam
Film Film bisu, film bersuara, danfilm gelang yang ujungnya salinh bersambungan Memberikan pesan yang dapat diterima secara merata
Sangat bagus untuk menerangkan proses
Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Lebuh realistis
Memberikan kesan yang mendalam, yan dapat mempengaruhi sikap siswa
Televisi 1. TV terbuka
2. CCTV
3. VCR Informasi yang disajikan lebih aktual
Jangkauan peenyebaran sangat luas
Memberi pesan yang dapat diterima secar lebih merata oleh siswa
Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses
Mengatasi keterbatasan ruuang dan waktu
Memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi sikap siswa
Komunikasi dapat dilakukan secara dua arah
Kebutuhan siswa dappat lebih diperhatikan dan terkontrol
Kelebihannya sama dengan tv terbka, tetapi progamnya dapat diulang-ulang
Multimedia Multi media Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media
Dapat menghilangkan kebosanan
Sangat baik untuk belajar mandiri
2.2 Hambatan komunikasi dalam pembelajaran
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak
mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.
Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sumber dan media pembelajaran mempnyai kemampuan fiksatif, manipulatif dan distributif sehingga dalam proses pembelajaran tidak terjadi verbalisme, salah tafsir dan perhatian yang tidak terpusat.
3.2 Saran
Sebagai calon guru, sebainya dapat memanfaatkan kemampuan media pembelajaran semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Susilana, Rudi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Santiyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran (disajikan dalam makalah Worh Shop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMAN Banjarangkan Klungkung). Universitas Pendidikan Ganesha.
Showing posts with label Media Belajar. Show all posts
Showing posts with label Media Belajar. Show all posts
27/04/2011
08/02/2011
Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
1. Arti media pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
2. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain
Sumber : http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
1. Arti media pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
2. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain
Sumber : http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
03/02/2011
Jenis-Jenis Sumber Pembelajaran Dan Kegunaannya
Jenis-jenis Sumber Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Sumber pembelajaran berdasarkan sifat dasarnya
1. Sumber insani (guru, satrawan, tokoh masyarakat, tutor sebaya dsb)
2. Sumber noninsani (buku, majalah, surat kabar, radio tv, internet dsb)
Sumber Pemberlajaran Berdasarkan Segi Pengembangannya
1.Learning sources by design : sumber pembelajaran yg dirancang/disengaja dipergunakan untuk kepeerluan pengajaran yg telah diseleksi.
2.Learning sources by utilitarian: sumber pembelajaran yg ada di sekeliling sekolah yg dimanfaatkan untuk memudahkan siswa yg sedang belajar / sifatnya insidentil
Jenis Sumber Pembelajaran Menurut Association of Education Communication Technologi (AECT)
1. Pesan/ Message : iinformasi yg diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagsan, fakta, arti dan data.termasuk disini bahan pelajaran yg dituangkan dalam buku/wacana
2. People/ orang nara sumber: manusia yg bertindak sbg penyimpan, penglah dan penyaji pesan.
3. Materials/bahan : Perangkat lunak yg mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras ataupun dirinya sendiri (tranparansi, slide, film, audio, vidio, modul, majalah, buku dsb
4. Device/ alat; sesuatu perangkat keras yg digunakan untuk menyempaikan pesan yg tersimpan dalam bahan (OHP, tape recorder, pesawat radio, dsb
5. Technique/ teknik: prosedure/ acuanyg dipersiapkan untuk penggunaan bahanm peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6. Setting / lingkungan : situasi/suasana sekitar dimana pesan disampaikan.
-ling. Fisik (ruang kelas, gedung sek. Perpus, lab, tman, lap)
– non fisik (iklim belajar, tenang, ramai, lelah, dsb)
Beberapa Acuan untuk Memilih Menggunakan Sumber Pembelajaran
1. Penggunaan itu dlm rangka memotivasi belajar Bhs Ind.
2. Pengunaan itu dlm rangka mendukung pencapaian kompetensi siswa.
3. Penggunaan itu dalam rangka mendukung program pengajaran yg melibatkan aktivitas penelitian bhs Ind
4. Penggunaan itu dpt membantu memecahkan masalah
Prinsip-prinsip Pengadaan Sumber Pembelajaran
1. Ekonomis/ menyangkut dana pembiayaan
2. Adanya teknisi yg dapat mengoperasikan alat tertentu yg dijadikan sumber pembelajaran.
3. Praktis dan sederhana, mudah mengoperasikan dan terjangkau
4. Fleksibel, mudah dikembangkan, tidak kaku
5. Relevan dengan materi dan kompetensi yg hendak dicapai siswa
6. Efesiensi, tepat dan mudah dalam pencapaian kompetensi yg ingin dikuasai siswa
7. Bernilai positif bagi proses pembelajaran Bhs Ind.
-contoh memilih wacana hendaknya yg berdampak + spt kekejaman perang, musibah dsb jangan tentang pembunuhan / perkosaan
Sumber: http://massofa.wordpress.com/2008/01/01/jenis-jenis-sumber-pembelajaran-dan-pemanfaatannya/
Sumber pembelajaran berdasarkan sifat dasarnya
1. Sumber insani (guru, satrawan, tokoh masyarakat, tutor sebaya dsb)
2. Sumber noninsani (buku, majalah, surat kabar, radio tv, internet dsb)
Sumber Pemberlajaran Berdasarkan Segi Pengembangannya
1.Learning sources by design : sumber pembelajaran yg dirancang/disengaja dipergunakan untuk kepeerluan pengajaran yg telah diseleksi.
2.Learning sources by utilitarian: sumber pembelajaran yg ada di sekeliling sekolah yg dimanfaatkan untuk memudahkan siswa yg sedang belajar / sifatnya insidentil
Jenis Sumber Pembelajaran Menurut Association of Education Communication Technologi (AECT)
1. Pesan/ Message : iinformasi yg diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagsan, fakta, arti dan data.termasuk disini bahan pelajaran yg dituangkan dalam buku/wacana
2. People/ orang nara sumber: manusia yg bertindak sbg penyimpan, penglah dan penyaji pesan.
3. Materials/bahan : Perangkat lunak yg mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras ataupun dirinya sendiri (tranparansi, slide, film, audio, vidio, modul, majalah, buku dsb
4. Device/ alat; sesuatu perangkat keras yg digunakan untuk menyempaikan pesan yg tersimpan dalam bahan (OHP, tape recorder, pesawat radio, dsb
5. Technique/ teknik: prosedure/ acuanyg dipersiapkan untuk penggunaan bahanm peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6. Setting / lingkungan : situasi/suasana sekitar dimana pesan disampaikan.
-ling. Fisik (ruang kelas, gedung sek. Perpus, lab, tman, lap)
– non fisik (iklim belajar, tenang, ramai, lelah, dsb)
Beberapa Acuan untuk Memilih Menggunakan Sumber Pembelajaran
1. Penggunaan itu dlm rangka memotivasi belajar Bhs Ind.
2. Pengunaan itu dlm rangka mendukung pencapaian kompetensi siswa.
3. Penggunaan itu dalam rangka mendukung program pengajaran yg melibatkan aktivitas penelitian bhs Ind
4. Penggunaan itu dpt membantu memecahkan masalah
Prinsip-prinsip Pengadaan Sumber Pembelajaran
1. Ekonomis/ menyangkut dana pembiayaan
2. Adanya teknisi yg dapat mengoperasikan alat tertentu yg dijadikan sumber pembelajaran.
3. Praktis dan sederhana, mudah mengoperasikan dan terjangkau
4. Fleksibel, mudah dikembangkan, tidak kaku
5. Relevan dengan materi dan kompetensi yg hendak dicapai siswa
6. Efesiensi, tepat dan mudah dalam pencapaian kompetensi yg ingin dikuasai siswa
7. Bernilai positif bagi proses pembelajaran Bhs Ind.
-contoh memilih wacana hendaknya yg berdampak + spt kekejaman perang, musibah dsb jangan tentang pembunuhan / perkosaan
Sumber: http://massofa.wordpress.com/2008/01/01/jenis-jenis-sumber-pembelajaran-dan-pemanfaatannya/
08/11/2010
MEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6) .
Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6).
Menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 8) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6).
Menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 8) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Fungsi Media Pembelajaran/Sumber Belajar
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Syarat Media Pembelajaran
1. Harus meningkatkan motivasi pembelajar
1. Harus meningkatkan motivasi pembelajar
2. Merangsang pembelajar untuk mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan baru
3. Mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Ciri-ciri Media Pembelajaran:
Penggunaan yang dikhususkan atau dialokasikan pada kepentingan tertentu.
Alat untuk menjelaskan apa yang ada di buku pelajaran baik berupa kata-kata simbol atau bahkan angka-angka.
Media pembelajaran bukan hasil kesenian
Pemanfaatan media pembelajaran tidak sebatas pada suatu keilmuwan tertentu tapi digunakan pada seluruh keilmuwan.
Alat untuk menjelaskan apa yang ada di buku pelajaran baik berupa kata-kata simbol atau bahkan angka-angka.
Media pembelajaran bukan hasil kesenian
Pemanfaatan media pembelajaran tidak sebatas pada suatu keilmuwan tertentu tapi digunakan pada seluruh keilmuwan.
Subscribe to:
Posts (Atom)