Stres adalah satu kata yang familiar bagi Anda bukan?. Tapi jika Anda bertanya kepada selusin orang untuk mendefinisikan stres, atau menjelaskan apa yang menyebabkan stres bagi mereka, atau bagaimana stres mempengaruhi mereka, Anda mungkin akan mendapatkan 12 jawaban yang berbeda untuk masing-masing permintaan. Alasan untuk ini adalah bahwa tidak ada satu definisi stres yang semua orang setuju , apa yang dirasakan sebagai stres bagi satu orang mungkin malah menyenangkan atau memiliki sedikit saja efek pada orang lain, kita semua bereaksi terhadap penyebab stres yang berbeda.
Istilah The "Stress" , diciptakan dan digunakan oleh Hans Selye pada tahun 1936, yang didefinisikan sebagai "respon non-spesifik dari tubuh untuk setiap permintaan perubahan".
Stres bukanlah istilah yang berguna bagi para ilmuwan karena adalah suatu fenomena yang sangat subjektif yang menentang definisi itu. Dan jika Anda tidak dapat menentukan stres, bagaimana mungkin Anda mengukurnya?
Pada saat itu telah diyakini bahwa sebagian besar penyakit disebabkan oleh patogen khusus, namun berbeda, misalnya : Tuberkulosis disebabkan basil tuberkulum, anthrax oleh basil anthrax, sifilis oleh spirochete, dll. Namun Apa yang diusulkan Selye adalah sebaliknya, yaitu bahwa berbagai penghinaan (yang menyebabkan stress) dapat menyebabkan penyakit yang sama, tidak hanya pada hewan, tetapi pada manusia juga .
Teori Selye's menarik perhatian dan stres segera menjadi kata kunci populer yang benar-benar diabaikan oleh definisi asli Selye's. Beberapa orang menggunakan stres untuk merujuk ke bos yang sombong atau buruk atau situasi yang tidak menyenangkan lain dimana mereka menjadi sasaran. Bagi banyak orang, stres adalah reaksi mereka terhadap kondisi dalam bentuk nyeri dada, mulas, sakit kepala atau palpitasi. Selain itu stres juga digunakan untuk merujuk kepada apa yang mereka anggap sebagai hasil akhir berulang dari tanggapan keadaan seperti bisul atau serangan jantung. Banyak ilmuwan mengeluh tentang kebingungan ini dan satu dokter menyimpulkan dalam isu 1951 dari British Medical Journal bahwa, "Stres adalah selain itu sendiri, juga penyebab itu sendiri, dan hasil itu sendiri."
Selye berhasil berjuang seumur hidupnya untuk menemukan definisi yang memuaskan dari stres. Stres, dia didefinisikan ulang sebagai "Tingkat keausan pada tubuh". Ini sebenarnya adalah gambaran yang cukup baik untuk penuaan biologis sehingga tidak mengherankan bahwa stres yang terus meningkat bisa mempercepat banyak aspek dari proses penuaan. Dalam tahun-tahun berikutnya, ketika diminta untuk mendefinisikan stres, dia mengatakan kepada wartawan, "Semua orang tahu apa yang dimaksud stres, tapi tidak ada yang benar-benar tahu."
Stres sepertinya pernah dialami oleh siapapun. Entah yang tua ataupun yang muda, entah yang miskin atau yang kaya. Bahkan seorang bayi kecil yang ingin keluar dari rahim ibunya pun mengalami stres untuk pertama kali sebelum ia bertemu dengan dunia. Ia berjuang keras untuk dapat keluar dari rahim ibunya. Lansia juga dapat mengalami stres. Seorang nenek dapat mengalami stres karena ajalnya yang semakin mendekat. Seorang pengusaha muda dapat mengalami stres jika melihat indeks saham yang berubah-ubah sepanjang waktu. Remaja wanita juga mengalami stres jika datang bulan. Hal ini membuktikan bahwa stres memang sudah menjadi bagian hidup dari manusia. Stres tidak dapat Anda dihindari. Oleh karena itu, Anda-lah yang seharusnya mengkontrol stres yang datang di kehidupan Anda.
Stres yang negatif disebut distress
Stres dapat berarti suatu hal yang menekan kita. Stres juga dapat diartikan sebagai reaksi tubuh kepada lingkungan melalui meningkatnya tekanan internal tubuh dan tegangan antara otot tubuh. Stres yang terjadi dalam durasi yang lama dapat mendatangkan penyakit dalam tubuh. Selain penyakit, stres juga dapat mencuri kebahagiaan yang Anda miliki dalam hidup ini. Apabila Anda menjalani hidup dengan ketidakbahagiaan, tentunya hidup akan terasa lebih sulit.
Stres seringkali dikenal sebagai sesuatu yang mesti dihindari, karena membuat seseorang merasa tidak nyaman. Stres seringkali dianggap mendatangkan hal yang bersifat negatif.
Stres yang positif disebut eustres
Eustress atau stres yang positif adalah stres yang menyebabkan Anda beradaptasi dan meningkatkan kemampuan adaptasi Anda. Eustress juga dapat memperingati Anda jika kemampuan dalam mengangani stres sudah tidak mencukupi sehingga dapat meningkatkan kemampuan coping . Intinya,eustress menantang Anda untuk hidup lebih baik lagi.
Gejala Efek Stres
Pernahkah Anda merasa badan tiba-tiba berkeringat dingin, lidah menjadi kelu, serta jantung berdebar-debar saat melakukan presentasi di depan banyak orang. Mungkin ketiga tanda tersebut merupakan stres yang Anda alami. Untuk dapat menangani stres secara lebih baik, perlu mengenali reaksi terhadap stres, sehingga dapat memilih coping strategies mana yang dapat Anda lakukan.
Setdaknya ada 50 gejala yang merupakan efek dari stres, terbagi dalam 4 kelompok , yakni fisik, kognitif, emosi dan tingkah laku, antara lain sebagai berikut :
Gejala stres yang dapat dilihat melalui efek pada fisik, antara lain adalah gagap dalam berbicara (sulit untuk bicara), detak jantung meningkat, kepala pusing, badan gemetaran, muntah-muntah, kesulitan bernafas, kelelahan yang berlebihan, serta kesulitan tidur.
Secara kognitif, efek stres yang muncul adalah berkurangnya konsentrasi, mudah lupa, munculnya pandangan yang negatif terhadap diri sendiri, kreativitas menurun, serta hilangnya kontrol pada diri sendiri.
Sedangkan secara emosi, reaksi stres yang muncul adalah mudah cemas, cepat tersinggung, mudah marah, depresi, penarikan diri pada lingkungan sosial, mudah menangis, menurunnya rasa percaya diri, serta munculnya pandangan negatif pada diri dan orang lain.
Dilihat dari tingkah laku, reaksi stres yang terlihat adalah tidak sabar, menjadi ceroboh, nervous laughter, menarik diri dari lingkungan sekitar, merokok, penurunan dan peningkatan nafsu makan, pemakaian obat-obatan terlarang, minum minuman beralkohol, serta munculnya tingkah laku yang bersifat agresif seperti mengemudikan mobil dengan kecepatan sangat tinggi.
Penyebab Stress
Penyebab stres (stressor) anda dapat datang dari sudut kehidupan manapun. Kejadian kecil dalam hidup anda pun dapat menjadi sumber stres yang membuat hidup anda hancur. Masalah yang muncul sebenarnya sebenarnya bersifat netral, anda-lah yang memegang peranan untuk mengubahnya menjadi hal yang bersifat positif atau negatif.
Dari aspek bioecological (lingkungan), sumber stres dibagi menjadi empat bagian, yaitu time and body rhythms, eating and drinking habits, noise polution, dan climate and altitude.
time and body rhythms, Biasanya terjadi akibat jet lag. Bagi yang sering bepergian ke luar negeri yang memiliki jeda waktu yang berbeda dengan Indonesia dan kelelahan berjam-jam naik pesawat bisa menjadi sumber stres. Bagi para wanita, hormonal time juga dapat membuat stres. Misalnya pada saat sebelum dan saat menstruasi, serta saat menghadapi menopause. Wanita menjadi lebih sensitif serta mudah tersinggung.
eating & drinking habits. Ada sebagian orang yang mengalami malnutrisi (kekurangan gizi), tetapi ada juga beberapa orang yang mengalami overnutrisi. Hal lain yang dapat menjadi sumber stres adalah terlalu banyak mengkonsumsi junk food, kopi, teh, drugs, serta alkohol. Pengkonsumsian makanan yang berbahaya kadang membuat stres bagi banyak orang karena dapat menimbulkan penyakit pada diri mereka.
noise polution. Gangguan suara seringkali terjadi pada anda yang tinggal di kota-kota besar. Disana aktivitas perkantoran, perindustrian serta kemacetan lalu lintas seringkali menimbulkan suara yang bising. Suara ini seringkali mengganggu konsentrasi kita dalam mengerjakan sesuatu dan membuat stres bagi kebanyakan orang. Bagi orang-orang yang menyukai suasana tenang, noise polution dapat menjadi salah satu penyebab stres utama dalam kehidupannya.
climate & altitude. Stres in terjadi biasanya karena adanya perubahan iklim. Misalnya bagi anda yang senang mendaki gunung, seringkali pergantian cuaca yang ekstrim dapat menimbulkan hyperthermia. Bagi anda yang senang bepergian ke negara-negara bagian Barat, seringkali suhu udara yang dingin membuat kita tidak nyaman akan diri kita sendiri.
Selain dari aspek bioekologi, stressor dapat muncul dari pekerjaan. Seseorang dapat mengalami stres pada pekerjaan yang berasal dari organisasi itu sendiri, lingkungan pekerjaan, faktor biologis pada lingkungan pekerjaan, serta kelelahan pribadi. Anda tentu dapat mengalami stres jika memperoleh gaji yang tidak sesuai dengan kemampuan anda, entah gaji kecil atau besar. Selain itu, jam kerja yang rutin juga dapat menimbulkan kebosanan bagi beberapa orang sehingga menimbulkan stres jika tidak diatasi dengan baik.
Sedangkan dari aspek psikososial, Perubahan yang terjadi dalam kehidupan kita, dapat menjadi salah satu sumber stres. Misalnya ketika kita masuk kuliah pada hari yang pertama, pindah rumah, menikah, melahirkan seorang anak, dsb, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup kita dan dapat mengakibatkan stres.
Remaja juga memiliki sumber stres mereka sendiri. Keadaan keluarga, tuntutan dari lingkungan sekitar, persahabatan, masalah self-esteem, sampai masalah percintaan dapat menimbulkan stres di kalangan remaja.
Cara Mengatasi Stres
Secara umum, terdapat dua cara untuk mengatasi stres , yaitu problem focus dan emotion focus
Problem focus, adalah cara mengatasi stres dengan memfokuskan diri pada masalah atau sumber stres . Cara ini dapat di lakukan jika masalah yang dialami bersifat controllable. Contohnya, anda mengalami kesulitan dalam mengikuti suatu mata kuliah tertentu. Anda juga khawatir apabila mata kuliah ini akan menurunkan indeks prestasi. Maka hal yang dapat anda lakukan (berdasarkan problem focus) adalah tidak mengikuti dan membatalkan mata kuliah tersebut.
Cara yang kedua adalah emotion focus, dimana mengatasi stres dengan cara memfokuskan diri dengan emosi yang dialami. Cara ini biasanya dilakukan ketika menghadapi masalah yang bersifat uncontrollable (tidak dapat dikontrol). Contohnya ketika merasa stres akibat kehilangan saudara karena bencana tsunami, hal yang dapat dilakukan misalnya berdoa agar diberikan kekuatan oleh Tuhan dalam menghadapi masalah ini.
Kedua cara tersebut, problem atau emotion focus, sebenarnya tidak ada yang lebih baik. Cara tersebut dapat anda lakukan tergantung pada masalah apa yang dialami.
Humor Adalah Obat Stres
Dalam mengatasi stres, anda dapat memiliki berbagai pilihan aktivitas, misalnya mengambil cuti beberapa saat dan menghabiskan liburan bersama keluarga, meditasi, yoga, berolahraga atau melakukan hobi yang lain.
Salah satu cara terbaru yang ditemukan oleh para ahli dalam mengatasi stres adalah dengan tertawa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, orang dewasa lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Anak-anak dapat tertawa sebanyak 400 kali dalam satu hari, sedangkan orang dewasa hanya 15 kali. Mengapa kita jarang sekali tertawa padahal tertawa bukanlah suatu hal yang sulit? Orang dewasa jarang tertawa mungkin disebabkan karena masalah yang dihadapi semakin banyak, sehingga menimbulkan stres. Selain itu, media massa yang ada lebih banyak menyediakan berita mengenai hal-hal yang buruk. Kematian, pembunuhan, perceraian, sepertinya menjadi makanan kita sehari-hari. Tak heran, kita lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Oleh karena itu, marilah kita lebih mengenal keuntungan yang muncul jika anda tertawa.
Ketika tertawa, tidak saja membuat anda terlihat lebih segar tetapi juga berpengaruh pada sistem tubuh, dimana otot tubuh menjadi lebih santai. Hal ini tentu saja memiliki efek yang baik bagi yang sedang mengalami stres. Selain itu, dengan tertawa, tubuh dapat mengurangi hormon stres. Perlu di ketahui bahwa tubuh mengeluarkan hormon neuroendocrine ketika sedang stres. Sebaliknya ketika tertawa, tubuh mengurangi hormon tersebut sehingga tubuh akan terasa lebih rileks.
Selain itu, ketika sedang stres, sistem imun tubuh menjadi lemah dan akan lebih mudah terkena penyakit, yang justru kadang menimbulkan stres baru. Oleh karena itu, banyaklah tertawa mulai saat ini. Keuntungan lain yang diperoleh dengan tertawa adalah dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain. Orang lain tentu akan lebih menyukai berhubungan dengan orang yang tertawa daripada orang yang selalu menampilkan wajah sedih. Oleh karena itu, marilah kita banyak tertawa mulai saat ini. Kesehatan akan membaik, hubungan dengan orang lain juga meningkat, dan satu hal yang penting stres dapat menurun. So, remember to have a lot laugh today!
(sehat/ZM/berbagai sumber)
Sumber : http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=165687543467777
No comments:
Post a Comment